MALAM AKRAB SEKTOR TIMUR UNIFIL

    Seperti sudah menjadi sebuah tradisi bagi parajurit Spanyol untuk mengadakan pesta setiap akhir pekan setelah seminggu bekerja, namun pada hari Sabtu malam lalu pesta diselenggarakan agak sedikit berbeda. Seluruh Komandan Batalyon di jajaran Sektor Timur UNIFIL turut menghadiri acara tersebut karena pada malam itu diadakan juga acara NOBAR alias Nonton Bareng siaran langsung pertandingan sepak bola Piala Dunia antara Spanyol vs Paraguay yang dilanjutkan dengan acara malam budaya.

     Acara diawali dengan Barbecue Party disamping gedung olah raga dengan menu daging panggang, sosis panggang dan ikan tuna dicampur sayuran (saya sendiri tidak tahu namanya), namun sayangnya khusus untuk para undangan yang menurut keyakinannya haram makan pork, mau tidak mau hanya makan malam dengan menu ikan tuna. Untunglah masih ada penganan lain yang bisa jadi ganjal perut seperti roti khas orang bule karena memang di Indonesia jarang atau mungkin tidak pernah jumpa dan tentunya buah-buahan segar sebagai pencuci mulut. Semua jenis minuman juga tersedia pada malam itu, mulai dari air mineral, soda water, beer, sampai wine juga ada, tinggal pilih mana yang dikehendaki dan tentunya yang diperbolehkan sesuai keyakinannya.

      Selesai acara barbecue, para tamu VIP diajak Jenderal menuju TV Room untuk menyaksikan siaran langsung piala dunia dan yang lainnya menyaksikan siaran pertandingan di gedung olah raga menggunakan proyektor yang diletakan didua sudut ruangan sehingga semua pengunjung dapat menyaksikan pertandingan dengan jelas dari sudut manapun. Setelah pertandingan selesai yang untungnya dimenangkan oleh Spanyol (sebab kalau kalah bisa saja langsung bubar) dilanjutkan dengan acara malam budaya sekaligus merayakan kemenangan kesebelasan Spanyol menuju semi final Piala Dunia 2010. Malam itu semua satuan menunjukan kebolehannya dalam berkreatifitas seni yang disaksikan oleh seluruh perwakilan negara yang berada di Sektor Timur UNIFIL. Indonesia menampilkan salah satu tarian khasnya yang sudah sangat familiar dikalangan para prajurit TNI, apalagi kalau buka poco-poco. Tarian ini sengaja ditunjukan pada malam itu karena memang sejak awal sebelum acara dimulai para prajurit Spanyol banyak yang meminta agar Indonesia menampilkan tarian poco-poco yang konon katanya menurut mereka bisa dilakukan serempak sebagaimana layaknya prajurit berbaris, disamping itu sebagai antisipasi jangan sampai diklaim oleh negara jiran yang juga konon katanya mewajibkan para prajuritnya untuk mempelajari tarian poco-poco.

      Acara berlangsung hingga dini hari dan sangat meriah, terlihat seluruh prajurit berbaur dari seluruh negara tanpa memandang suku bangsa, agama, ras, dan golongan. Sebetulnya itulah yang diharapkan dari sebuah perdamaian, semua manusia hidup berdampingan, saling menghargai dan saling menghormati antara yangasatu dengan yang lainnya.