Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI George Toisutta mengunjungi Institut Pertanian Bogor (IPB), Selasa 24 Maret 2009, untuk menjajaki kerjasama pengembangan lahan kosong milik TNI Angkatan Darat di beberapa wilayah. "Saya berharap kunjungan ini dapat dilanjutkan dalam kerjasama yang saling menguntungkan di masa yang akan datang," kata Letjen TNI George Toisutta disela-sela kunjungan ke Kebun Pusat Kajian Buah Tropika (PKBT-IPB) di Bogor.
Pangkostrad diterima oleh Rektor IPB Dr.Ir.Herry Suhardiyanto, M.Sc di Kebun Pusat Kajian Buah Tropika (PKBT-IPB). Kemudian rombongan berkeliling meninjau tanaman buah-buahan hasil penelitian IPB seperti pepaya, manggis, rambutan, nanas, melon, durian dan pisang.
Dalam peninjauan tersebut, Pangkostrad memperoleh penjelasan mengenai berbagai hasil penelitian IPB. "Pengembangan pepaya IPB 3 dan IPB 9 telah menggandeng pihak swasta. Di pasaran, pepaya IPB 9 diberi nama pepaya California. Pepaya IPB 8 diberi nama Bangkok Super," kata peneliti PKBT-IPB, Prof. Rudy Purwanto. IPB juga mengembangkan pepaya yang mengandung kadar papain tertinggi untuk keperluan industri, katanya.
Hasil penelitian lain yang ditunjukkan adalah pisang raja bulu yang berhasil memenangkan juara I lomba pisang di Thailand, pisang tanduk yang menyabet juara III pada lomba yang sama, rambutan tak kenal musim yang telah dipesan Thailand, tanaman durian cebol setinggi 3 hingga 4 meter. Kemudian tanaman manggis yang pendek dan sudah dapat berbuah pada umur 3-4 tahun, pembibitan nanas dengan metode stek daun, serta melon hibrida super.
Selain meninjau kebun, Pangkostrad juga mengunjungi peternakan sapi, instalasi biogas, rumah pemotongan hewan dan penggemukan sapi di Laboratorium Lapangan Fakultas Peternakan di Kampus IPB Darmaga serta teknologi pertanian modern kerjasama IPB dengan Taiwan University Farm di Cikarawang.
Dekan Fakultas Peternakan IPB, Dr.Lucky Abdullah mengatakan, kerjasama untuk mengembangkan peternakan masyarakat di perbatasan atau pulau-pulau terpencil penting dilakukan untuk menjaga ketahanan nasional. "Selain itu, para purnawirawan dan prajurit dapat meningkatan pendapatan melalui usaha peternakan," kata Lucky.
Pangkostrad diterima oleh Rektor IPB Dr.Ir.Herry Suhardiyanto, M.Sc di Kebun Pusat Kajian Buah Tropika (PKBT-IPB). Kemudian rombongan berkeliling meninjau tanaman buah-buahan hasil penelitian IPB seperti pepaya, manggis, rambutan, nanas, melon, durian dan pisang.
Dalam peninjauan tersebut, Pangkostrad memperoleh penjelasan mengenai berbagai hasil penelitian IPB. "Pengembangan pepaya IPB 3 dan IPB 9 telah menggandeng pihak swasta. Di pasaran, pepaya IPB 9 diberi nama pepaya California. Pepaya IPB 8 diberi nama Bangkok Super," kata peneliti PKBT-IPB, Prof. Rudy Purwanto. IPB juga mengembangkan pepaya yang mengandung kadar papain tertinggi untuk keperluan industri, katanya.
Hasil penelitian lain yang ditunjukkan adalah pisang raja bulu yang berhasil memenangkan juara I lomba pisang di Thailand, pisang tanduk yang menyabet juara III pada lomba yang sama, rambutan tak kenal musim yang telah dipesan Thailand, tanaman durian cebol setinggi 3 hingga 4 meter. Kemudian tanaman manggis yang pendek dan sudah dapat berbuah pada umur 3-4 tahun, pembibitan nanas dengan metode stek daun, serta melon hibrida super.
Selain meninjau kebun, Pangkostrad juga mengunjungi peternakan sapi, instalasi biogas, rumah pemotongan hewan dan penggemukan sapi di Laboratorium Lapangan Fakultas Peternakan di Kampus IPB Darmaga serta teknologi pertanian modern kerjasama IPB dengan Taiwan University Farm di Cikarawang.
Dekan Fakultas Peternakan IPB, Dr.Lucky Abdullah mengatakan, kerjasama untuk mengembangkan peternakan masyarakat di perbatasan atau pulau-pulau terpencil penting dilakukan untuk menjaga ketahanan nasional. "Selain itu, para purnawirawan dan prajurit dapat meningkatan pendapatan melalui usaha peternakan," kata Lucky.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar